Karakter Merpeople
Salah satu misteri terbesar di dalam dunia cryptozoologi adalah makhluk setengah manusia setengah ikan yang disebut Merpeople atau manusia duyung. Karena karakternya yang misterius, makhluk ini kemudian lebih sering dikaitkan dengan hal-hal mistis.
Merpeople berasal dari kata mere yang berarti laut dan people yang berarti orang. Merpeople kemudian dibagi menjadi dua jenis, yaitu mermaid dan merman. Mermaid merupakan manusia duyung berjenis kelamin perempuan, sedangkan yang berjenis kelamin pria disebut merman.
Makhluk ini disebut suka duduk di atas batu di dekat pantai, bernyanyi, memegang cermin sembari mengagumi kecantikannya sendiri. Nyanyiannya disebut mengandung kekuatan mistis sebab dikisahkan bahwa kapal laut yang melintas di sekitar wilayah merpeople yang sedang bernyanyi mendengar suara merdu mereka kemudian terpesona hingga akhirnya tanpa pelaut sadari kapal mereka terus berjalan hingga menghantam karang dan tewas.
Walaupun kita hanya pernah mendengar makhluk ini dari sekumpulan dongeng, namun keberadaan makhluk ini bisa dilacak di dalam literatur hingga 2000 tahun yang lalu.
Kisah Merpeople
Sejarah mencatat bahwa kisah pertama dari makhluk ini berasal dari mitologi Assyria 1000 SM. Dikisahkan bahwa Dewi Atargatis, ibu dari Ratu Semiramis, disebut jatuh cinta kepada seorang gembala dari kalangan manusia. Karena gembala tersebut menolak cintanya, maka Dewi Atargatis membunuh gembala itu. Perasaan sedih dan malu membuat Dewi Atagatis mencoba untuk bunuh diri dengan terjun ke danau untuk merubah diri menjadi seekor ikan, tetapi sang danau menolak untuk menyembunyikan kecantikan yang dimiliki sang dewi. Maka danau hanya mengubahnya menjadi ikan dari pinggang ke bawah.
Pada tahun 500 SM, kisah duyung terdengar lagi dari seorang filsuf dari Ionia (wilayah Yunani) bernama Anaximander. Ia berpendapat bahwa manusia berasal dari satu spesies hewan air. Teori ini kemudian disebut sebagai evolusi hewan air ke manusia. Pendapatnya ini dianggap sebagai pembenaran bahwa duyung adalah hewan air yang sedang berevolusi menjadi manusia.
Dalam bukunya yang berjudul Curious Myths of the Middle Ages yang terbit pada tahun 1884, ahli kisah rakyat bernama S. Baring Gould percaya kalau kisah mermaid dan merman bermula dari kisah dewa dan dewi setengah ikan dari agama-agama purba.
Dewa Oannes dari Khaldea dan Dewa Dagon dari Filistin memiliki rupa seperti mermaid. Dewa Coxcox dan Teocipactli dari Mexico juga memiliki rupa setengah ikan. Legenda Indian Amerika bahkan menyebutkan kalau mereka dibawa keluar dari Asia oleh manusia ikan. Dari semuanya, mungkin yang paling terkenal adalah Triton dan Dewi Siren dalam legenda Yunani Kuno yang juga memiliki tubuh setengah ikan.
Selain di Eropa dan Timur Tengah, kisah mengenai makhluk ini juga bisa dijumpai di dalam mitologi di berbagai negara di Afrika dan Asia.
Penampakan Merpeople dalam Sejarah
Pada tahun 558 Masehi, disebutkan bahwa seekor mermaid berhasil ditangkap oleh seorang nelayan di Irlandia. Mermaid itu kemudian dibawa ke desa dan dibaptis oleh para penduduk. Tidak lama kemudian mermaid tersebut mati.
Seorang biarawan bernama Ralph Coggeshall pernah menceritakan bahwa seekor merman pernah ditangkap oleh para nelayan di Suffolk pada tahun 1187. Makhluk ini tidak dapat berbicara dan segera dibawa ke desa untuk diperiksa. Bahkan setelah disiksa, makhluk itu tidak menunjukkan tanda-tanda kalau ia bisa berbicara. Merman tersebut kemudian dipenjara untuk beberapa lama di kastil Orford. Namun ketika penduduk desa hendak memandikannya di laut, ia berhasil melarikan diri.
Masih pada abad ke-12, Speculum Regale dari Islandia mencatat adanya penemuan seekor mermaid di dekat Greenland. "Makhluk ini terlihat seperti seorang wanita dari pinggang ke kepala. Dadanya juga terlihat persis seperti seorang wanita. Lengannya panjang dan rambutnya halus. Leher dan kepalanya juga menyerupai manusia. Dari pinggang ke bawah, makhluk ini memiliki ekor seperti ikan dengan sisik dan sirip. Makhluk aneh ini terlihat setelah badai besar melanda." Menurut legenda Islandia, merman juga pernah ditangkap pada tahun 1305 dan 1329
Christopher Colombus disebut juga pernah berjumpa dengan merpeople pada tahun 1493. Columbus sedang berada di lepas Pantai Haiti ketika ia melihat ada tiga ekor mermaid yang muncul dari dalam laut ke permukaan. Menurutnya, ketiga makhluk itu tidak secantik seperti yang sering digambarkan, bahkan menurutnya, wajah ketiga makhluk itu terlihat seperti pria. Kemungkinan Colombus melihat tiga merman, bukan mermaid.
Pada tahun 1531, seekor merman disebut ditangkap di laut Baltik dan segera dikirim ke Sigismund, Raja Polandia, dan makhluk ini kemudian dipamerkan ke seluruh pejabat istana. Makhluk ini hanya sanggup bertahan hidup selama tiga hari.
Pada tahun 1560, seorang nelayan dari pulau Mandar di Ceylon disebut berhasil menangkap tujuh ekor merman dan mermaid. Peristiwa ini disaksikan oleh biarawan Jesuit bernama M. Bosquez, seorang dokter yang bekerja untuk penguasa setempat. Bosquez kemudian melakukan pemeriksaan menyeluruh kepada tujuh makhluk itu, membedahnya lalu menemukan kalau makhluk itu memiliki struktur internal dan eksternal yang menyerupai manusia.
Henry Hudson juga pernah mencatat perjumpaannya dengan mermaid pada tahun 1608. "Pagi ini, salah seorang rekan kami melihat seekor mermaid dan ia segera memanggil rekan-rekan lainnya untuk turut menyaksikannya. Dari pinggang ke atas, punggung dan dadanya seperti seorang wanita. Tubuhnya sama besar seperti salah satu dari kami. Ketika makhuk itu menyelam ke dalam air, mereka bisa melihat ekornya yang terlihat seperti ekor lumba-lumba yang memiliki pola seperti ikan mackarel. Rekan kami yang menyaksikannya bernama Thomas Hilles dan Robert Rayner."
Pada tahun 1614, penjelajah terkenal lainnya bernama John Smith juga mengaku melihat mermaid. Ia menyebutkan kalau makhluk itu memiliki wajah cantik, mata yang bulat, hidung mancung dan rambut hijau yang panjang. Ia menyebut makhluk itu "sangat cantik".
Pada tahun 1755, Pontoppidan, uskup Bergen yang juga seorang naturalis, menerbitkan sebuah buku berjudul New Natural of Norway yang di dalamnya menceritakan mengenai peristiwa penampakan merman yang disaksikan oleh tiga pelaut dari atas kapal di pantai Denmark, dekat Landscrona. Para pelaut itu bersumpah bahwa mereka tidak berbohong.
Pada tahun 1785, William Munro bahkan melaporkan penampakan mermaid yang sangat mirip dengan dongeng yang sering kita tonton. "Perhatianku tertuju pada sosok yang menyerupai seorang wanita telanjang yang sedang duduk di atas batu sambil menatap lautan lepas. Sepertinya ia sedang menyisir rambutnya yang panjang dan tebal. Ia masih berada di batu itu tiga atau empat menit lamanya."
Pada tahun 1830, seekor mermaid disebut ditemukan di Pantai Benbecula di Outer Hebrides, Skotlandia. "Bagian atas tubuhnya menyerupai tubuh seorang anak kecil berumur tiga atau empat tahun. Namun dadanya besar seperti dada wanita dewasa. Rambutnya panjang dan mengkilap sementara kulitnya putih dan halus. Tubuh bagian bawahnya menyerupai ikan salmon, namun tidak memiliki sisik." Menurut catatan Carmina Gadelica, makhluk itu sebenarnya masih hidup ketika pertama kali ditemukan, namun penduduk desa berusaha menangkapnya dengan cara melemparinya dengan batu sehingga ia tewas. Sesepuh desa bernama Ducan Shaw kemudian membuat sebuah peti mati untuknya dan memberikan upacara penguburan cara kristen untuk makhluk itu.
Pada tanggal 4 Juni 1857, dua nelayan dari Skotlandia juga mengaku melihat mermaid. Mereka menulis di Shipping Gazzette:
"Pada hari Kamis tanggal 4 Juni 1857, kami sedang bersiap untuk menangkap ikan. Ketika kami berada empat mil dari Port Charlotte, saat itu sekitar pukul enam sore, kami melihat sebuah objek aneh di jarak enam yard. Objek itu memiliki bentuk seperti seorang wanita dengan dada yang besar. Wajahnya elok dan rambutnya panjang melewati bahunya. Makhluk itu muncul di air dan menatap kami sambil menggoyangkan kepalanya. Kami menyaksikannya sekitar tiga atau empat menit lamanya."
Pada tahun 1917, sebuah kapal bernama Leonidas berlayar dari New York menuju Le Havre di Prancis. Dalam perjalanannya, para kru kapal menyaksikan makhluk serupa mermaid sedang berenang di samping kapal itu selama enam jam. Sesekali makhluk itu menampakkan kepalanya ke atas permukaan air, setiap kali selama lima belas menit sehingga para kru kapal bisa melihat rupanya dengan jelas. Makhluk itu disebut memiliki rambut panjang berwarna hitam dengan tubuh setengah manusia setengah ikan. Semua kru setuju kalau makhluk itu adalah mermaid.
Agaknya merpeople memang masih misteri. Dipercaya, namun bukti yang terlihat sampai kini tak pernah pasti soal wujud duyung yang ada di legenda. Para ahli menyimpulkan bahwa kemungkinan merpeople itu adalah mamalia laut yang dikenal sebagai Dugong atau Manatee yang disalahtafsirkan oleh pelaut masa lalu.
Kedua makhluk ini memiliki adaptasi yang luar biasa di dalam laut. Walaupun terlihat gemuk, namun dalam beberapa pose, makhluk ini bisa dikira sebagai merpeople. Kebanyakan penelitian kemudian menganggap keberadaan merpeople sebagai hoax.
Jika merpeople hanyalah sebuah hoax, mengapa catatan mengenai makhluk seperti ini tersebar di berbagai belahan dunia dan bahkan telah bermula sejak ribuan tahun yang lalu? Apakah kesaksian para pelaut yang sudah mengenal betul jenis-jenis hewan laut serta para nelayan yang terjadi dalam rentang ribuan tahun bisa disimpulkan sebagai salah tafsir atau hoax begitu saja?
"Banyak orang yang mengatakan kepada kami bahwa mereka yakin mereka melihat putri duyung dan semua saksi tidak ada yang mengenal satu sama lain," kata juru bicara dewan kota, Natti Zilberman kepada Sky News.
Menurut para saksi, makhluk misterius itu hanya terlihat pada saat matahari hampir terbenam. Laporan ini telah mendorong banyak orang untuk datang membawa kamera ke pantai.
"Para saksi berkata bahwa makhluk itu setengah perempuan setengah ikan, melompat seperti lumba-lumba. Ia melompat-lompat sebelum akhirnya menghilang," kata Mr Zilberman.
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan mereka salah lihat, Mr Zilberman bersikeras mengatakan bahwa para saksi sangat meyakini bahwa mereka melihat figur seorang perempuan muda. Dewan kota menolak anggapan bahwa hadiah yang ditawarkan adalah semata-mata untuk publisitas, namun ia tidak menyangkal bahwa ia ingin kotanya lebih banyak dikunjungi turis akibat penampakan ini.
"Tidak perlu menangkap putri duyung itu, sebuah foto saja akan merupakan bukti yang cukup untuk mendapat hadiah itu," lanjut Mr Zilberman.
Tak tanggung-tanggung, total hadiah yang ditawarkan oleh dewan kota adalah $1.000.000. . . Glek. . . Mantap, gan. . .
Mumi Merpeople?
Walaupun legenda merpeople lebih populer di Eropa, namun di Jepang, kisah mengenai merpeople juga bukan hal yang asing. Ada banyak kisah tentang merpeople dari Jepang dan berbasis pada legenda kuno 1.400 tahun lalu. Satu kisah yang berasal dari kisah kepercayaan Shinto di Kota Fujinomiya dekat kaki Gunung Fuji, Jepang.
Di beberapa kuil di sana, tersimpan beberapa mumi merpeople yang dipercaya oleh pemiliknya sebagai otentik. Walaupun begitu, tentu saja banyak yang percaya kalau mumi-mumi ini juga hasil kreasi manusia. Namun sayangnya, tidak ada satupun mumi-mumi ini yang pernah diteliti secara serius.
Berikut mumi-mumi merpeople tersebut:
Mumi merpeople ini tersimpan di markas besar agama Shinto di Fujinomiya di kaki Gunung Fuji. Tingginya 170 cm dan disebut telah berusia 1.400 tahun. Legenda enyebutkan bahwa merpeople ini melewati Pengeran Shotoku di Danau Biwa sekitar 1.400 tahun yang lalu.
Merpeople tersebut menceritakan kepada pangeran kalau ia dulunya seorang nelayan yang kemudian dikutuk menjadi manusia duyung. Sebelum meninggal, ia meminta kepada sang pangeran untuk membuat sebuah kuil dan menyimpan mayatnya di kuil.
Mumi merpeople ini tersimpan di kuil Zuiryuji di Osaka dan diterima oleh kuil tersebut pada tahun 1682 dari seorang pedagang.
Pada tahun 1755, Pontoppidan, uskup Bergen yang juga seorang naturalis, menerbitkan sebuah buku berjudul New Natural of Norway yang di dalamnya menceritakan mengenai peristiwa penampakan merman yang disaksikan oleh tiga pelaut dari atas kapal di pantai Denmark, dekat Landscrona. Para pelaut itu bersumpah bahwa mereka tidak berbohong.
Pada tahun 1785, William Munro bahkan melaporkan penampakan mermaid yang sangat mirip dengan dongeng yang sering kita tonton. "Perhatianku tertuju pada sosok yang menyerupai seorang wanita telanjang yang sedang duduk di atas batu sambil menatap lautan lepas. Sepertinya ia sedang menyisir rambutnya yang panjang dan tebal. Ia masih berada di batu itu tiga atau empat menit lamanya."
Pada tahun 1830, seekor mermaid disebut ditemukan di Pantai Benbecula di Outer Hebrides, Skotlandia. "Bagian atas tubuhnya menyerupai tubuh seorang anak kecil berumur tiga atau empat tahun. Namun dadanya besar seperti dada wanita dewasa. Rambutnya panjang dan mengkilap sementara kulitnya putih dan halus. Tubuh bagian bawahnya menyerupai ikan salmon, namun tidak memiliki sisik." Menurut catatan Carmina Gadelica, makhluk itu sebenarnya masih hidup ketika pertama kali ditemukan, namun penduduk desa berusaha menangkapnya dengan cara melemparinya dengan batu sehingga ia tewas. Sesepuh desa bernama Ducan Shaw kemudian membuat sebuah peti mati untuknya dan memberikan upacara penguburan cara kristen untuk makhluk itu.
Pada tanggal 4 Juni 1857, dua nelayan dari Skotlandia juga mengaku melihat mermaid. Mereka menulis di Shipping Gazzette:
"Pada hari Kamis tanggal 4 Juni 1857, kami sedang bersiap untuk menangkap ikan. Ketika kami berada empat mil dari Port Charlotte, saat itu sekitar pukul enam sore, kami melihat sebuah objek aneh di jarak enam yard. Objek itu memiliki bentuk seperti seorang wanita dengan dada yang besar. Wajahnya elok dan rambutnya panjang melewati bahunya. Makhluk itu muncul di air dan menatap kami sambil menggoyangkan kepalanya. Kami menyaksikannya sekitar tiga atau empat menit lamanya."
Pada tahun 1917, sebuah kapal bernama Leonidas berlayar dari New York menuju Le Havre di Prancis. Dalam perjalanannya, para kru kapal menyaksikan makhluk serupa mermaid sedang berenang di samping kapal itu selama enam jam. Sesekali makhluk itu menampakkan kepalanya ke atas permukaan air, setiap kali selama lima belas menit sehingga para kru kapal bisa melihat rupanya dengan jelas. Makhluk itu disebut memiliki rambut panjang berwarna hitam dengan tubuh setengah manusia setengah ikan. Semua kru setuju kalau makhluk itu adalah mermaid.
Agaknya merpeople memang masih misteri. Dipercaya, namun bukti yang terlihat sampai kini tak pernah pasti soal wujud duyung yang ada di legenda. Para ahli menyimpulkan bahwa kemungkinan merpeople itu adalah mamalia laut yang dikenal sebagai Dugong atau Manatee yang disalahtafsirkan oleh pelaut masa lalu.
Kedua makhluk ini memiliki adaptasi yang luar biasa di dalam laut. Walaupun terlihat gemuk, namun dalam beberapa pose, makhluk ini bisa dikira sebagai merpeople. Kebanyakan penelitian kemudian menganggap keberadaan merpeople sebagai hoax.
Jika merpeople hanyalah sebuah hoax, mengapa catatan mengenai makhluk seperti ini tersebar di berbagai belahan dunia dan bahkan telah bermula sejak ribuan tahun yang lalu? Apakah kesaksian para pelaut yang sudah mengenal betul jenis-jenis hewan laut serta para nelayan yang terjadi dalam rentang ribuan tahun bisa disimpulkan sebagai salah tafsir atau hoax begitu saja?
Laporan Penampakan Mermaid di Israel
Penampakan ini terjadi di wilayah pantai Kiryat Yam, dekat Haifa. Laporan yang masuk terus berlangsung dalam beberapa bulan belakangan"Banyak orang yang mengatakan kepada kami bahwa mereka yakin mereka melihat putri duyung dan semua saksi tidak ada yang mengenal satu sama lain," kata juru bicara dewan kota, Natti Zilberman kepada Sky News.
Menurut para saksi, makhluk misterius itu hanya terlihat pada saat matahari hampir terbenam. Laporan ini telah mendorong banyak orang untuk datang membawa kamera ke pantai.
"Para saksi berkata bahwa makhluk itu setengah perempuan setengah ikan, melompat seperti lumba-lumba. Ia melompat-lompat sebelum akhirnya menghilang," kata Mr Zilberman.
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan mereka salah lihat, Mr Zilberman bersikeras mengatakan bahwa para saksi sangat meyakini bahwa mereka melihat figur seorang perempuan muda. Dewan kota menolak anggapan bahwa hadiah yang ditawarkan adalah semata-mata untuk publisitas, namun ia tidak menyangkal bahwa ia ingin kotanya lebih banyak dikunjungi turis akibat penampakan ini.
"Tidak perlu menangkap putri duyung itu, sebuah foto saja akan merupakan bukti yang cukup untuk mendapat hadiah itu," lanjut Mr Zilberman.
Tak tanggung-tanggung, total hadiah yang ditawarkan oleh dewan kota adalah $1.000.000. . . Glek. . . Mantap, gan. . .
Mumi Merpeople?
Walaupun legenda merpeople lebih populer di Eropa, namun di Jepang, kisah mengenai merpeople juga bukan hal yang asing. Ada banyak kisah tentang merpeople dari Jepang dan berbasis pada legenda kuno 1.400 tahun lalu. Satu kisah yang berasal dari kisah kepercayaan Shinto di Kota Fujinomiya dekat kaki Gunung Fuji, Jepang.
Di beberapa kuil di sana, tersimpan beberapa mumi merpeople yang dipercaya oleh pemiliknya sebagai otentik. Walaupun begitu, tentu saja banyak yang percaya kalau mumi-mumi ini juga hasil kreasi manusia. Namun sayangnya, tidak ada satupun mumi-mumi ini yang pernah diteliti secara serius.
Berikut mumi-mumi merpeople tersebut:
Mumi merpeople ini tersimpan di markas besar agama Shinto di Fujinomiya di kaki Gunung Fuji. Tingginya 170 cm dan disebut telah berusia 1.400 tahun. Legenda enyebutkan bahwa merpeople ini melewati Pengeran Shotoku di Danau Biwa sekitar 1.400 tahun yang lalu.
Merpeople tersebut menceritakan kepada pangeran kalau ia dulunya seorang nelayan yang kemudian dikutuk menjadi manusia duyung. Sebelum meninggal, ia meminta kepada sang pangeran untuk membuat sebuah kuil dan menyimpan mayatnya di kuil.
Mumi merpeople ini tersimpan di kuil Zuiryuji di Osaka dan diterima oleh kuil tersebut pada tahun 1682 dari seorang pedagang.
Mumi merpeople ini tersimpan di Kuil Karukayado di Niigata. Panjangnya sekitar 50 cm.
Mumi merpeople ini tersimpan di Kuil Myouchi di Niigata. Panjangnya sekitar 30 cm.
Jika kita mencari mengenai mumi-mumi merpeople yang lainnya, sebagian besar mumi-mumi tersebut adalah hasil kreasi manusia sendiri atau hoax. Oleh karena itu, saya hanya mencantumkan mumi-mumi merpeople di atas karena belum diketahui apakah mumi-mumi di atas asli atau palsu. Karena belum pernah diteliti, maka sepertinya kita hanya bisa menebak otentisitas mumi-mumi tersebut.
Patung Mermaid
Pada tahun 1913, dibuat sebuah patung seekor mermaid di Copenhagen, Denmark. Parung itu didudukkan di atas sebuah batu di pelabuhan Langelinie, Copenhagen. Wujudnya adalah seorang perempuan namun kakinya berupa ekor ikan. Dia duduk di atas batu dengan wajah menatap laut lepas, seolah sedang menunggu sang pangeran datang.
Nah, setelah lama membaca postingan yang panjang ini, sekarang saya kembalikan kepada para pembaca. Pertanyaannya adalah percayakah Anda dengan merpeople?
"Aku membayangkan kau keturunan putri duyung, dan berpikir betapa menyenangkannya tinggal bersamamu di antara teluk-teluk kecil, di bawah bayangan tebing, dan menjelajah pantai-pantai terpencil berpasir putih bersih, dan bila pantai utara jadi membosankan, kita dapat menjelajahi pulau-pulau, hijau dan sepi, jauh di tengah laut musim panas."
percaya :)
BalasHapusSaya menulis postingan ini dan pilihannya terserah Anda, Alto :D
HapusTerima kasih sudah mampir di blog saya.
QEN.
F*a*n*s*B*E*T*T*I*N*G agent bola terpercaya di Indonesia
BalasHapusmari daftar 5ee80afe ^^
ayo bergabung dengan kami di dewapk^^ diadd ya pin bb kami D87604A1
BalasHapus